Apakah planet ini benar-benar tak memiliki orbit? Para astronom telah menemukan 10 planet yang berpotensi berukuran sebesar Yupiter di Galaksi Bima Sakti. Mereka belum mengetahui apakah planet itu mengikuti orbit yang sangat lebar atau tidak memiliki orbit sama sekali, namun para ilmuwan menganggap hal itu jauh lebih lazim daripada bintang.
Obyek misterius itu, yang diperkirakan berupa bola gas seperti planet terbesar dalam tata surya kita, ada kemungkinan dapat membantu ilmuwan memahami bagaimana planet terbentuk. “Mereka menemukan bukti sejumlah planet raksasa,” kata Alan Boss dari Carnegie Institution di Washington.
Jika planet tersebut mengitari bintang, jumlahnya yang hanya sedikit menunjukkan bahwa setiap bintang dalam galaksi itu hanya punya satu atau dua planet. “Itu mengherankan, karena itu berarti lima atau 10 kali lipat jumlah bintang yang diperkirakan memiliki planet gas raksasa,” ujarnya.
Sebaliknya, menurut Alan, jika planet itu hanya mengembara bebas tanpa mengorbit bintang tertentu, akan sangat menakjubkan karena akan sangat sulit untuk menjelaskan bagaimana mereka terbentuk.
"Bila itu yang terjadi, penemuan ini akan mendukung sejumlah teori yang menyatakan planet bisa jadi terlempar keluar dari orbit selama masa pembentukan,” kata Lisa Kaltenegger dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.
Beberapa ilmuwan telah melaporkan obyek yang menjelajah bebas dalam area pembentukan bintang di alam semesta. Tapi, David Bennett dari University of Notre Dame, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam studi itu menyatakan obyek yang baru ditemukannya tampak berbeda. Bennett dan koleganya dari Jepang dan Selandia Baru melaporkan temuan mereka dalam jurnal Nature.
Mereka tidak memantau obyek itu secara langsung. Bennett dan timnya menggunakan fakta bahwa obyek besar itu membelokkan cahaya bintang dengan gravitasi mereka, seperti lensa, sehingga mereka berusaha mencari peristiwa "microlensing."
Mereka menemukan 10, masing-masing disebabkan oleh satu obyek yang baru ditemukan. Mereka mengukur setiap obyek mempunyai massa setara Yupiter dan memperkirakan seberapa lazim obyek tersebut. Mereka juga menemukan tak ada tanda keberadaan bintang di dekat benda-benda langit itu, setidaknya dalam rentang 10 kali lipat jarak bumi ke matahari.
Sehingga Bennett dan timnya menyimpulkan, obyek yang baru ditemukan itu entah mengorbit bintang yang lebih jauh jaraknya atau tidak mengorbit bintang manapun. Mereka mengumpulkan data lain untuk mengetahui sebagian obyek itu tak mengorbit bintang.
Para ilmuwan yakin planet-planet itu terbentuk ketika cakram debu yang mengorbit bintang membentuk massa sehingga gumpalan debu yang menjadi cikal-bakal planet itu tetap dalam orbit. Kemungkinan obyek yang baru ditemukan tersebut juga lahir dengan cara yang sama, tapi kemudian terlempar keluar dari orbitnya ke orbit yang lebih jauh karena gaya gravitasi planet yang lebih besar. “Proses terlempar itu cukup umum terjadi,” kata Bennett.
sumber TEMPO Interaktif
0 comments:
Post a Comment